Suarabogor.my.id -Gunung Sindur adalah nama sebuah kecamatan tua di ujung utara-barat Kabupaten Bogor, dulu tahun 1968-1970 berbatasan dengan Kabupaten Tangerang, tepatnya dengan perkebunan karet di Serpong.
Tahun 1968-1970 ketika jalan raya Bogor – Parung – Ciputat masih berupa jalan tanah berbatu yang sebagian diperkeras, lalu lintas Bogor- Parung masih sangat sepi, bila malam gelap gulita hanya cahaya lampu patromak yang memancar menerangi sekitarnya. Lewat tengah malam suasananya gelap sekali, orang Sunda bilang ‘poek mongkleng buta rajin’ saking gelapnya suasana.
Di pasar Parung ada jalan cagak arah ke utara, ke kanan menuju Bojongsari lalu ke Ciputat, sedangkan arah ke kiri ke Gunung Sindur. Situasi 45-50 tahun tahun silam masih mirip dengan situasi sekarang, jalan cagaknya masih itu-itu juga, yang berbeda sekarang jalannya beraspal lumayan mulus, terutama jalan yang mengarah ke Ciputat dan Jakarta Selatan selalu terjaga kemulusannya sejak diupgrade menjadi jalan beraspal mulus tahun 1970. Tapi jalan ke arah Gunung Sindur bagaimana? Tentu pernah diaspal mulus, namun sekitar bulan Maret-Juli 2015 saya baca di beberapa media nasional, penduduk Gunung Sindur geram dengan hancurnya jalan di kawasan Gunung Sindur, akibat dibiarkannya truk-truk pengangkut tanah, pasir bertonase jauh di atas kekuatan jalan, ya hancurlah jalan. Berdebu di musim kemarau dan bak kubangan kerbau ketika musim hujan (yang belum datang juga).
Jika dulu Gunung Sindur yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Parung (sebanding jarak Parung – Sawangan) sudah terasa jauh, ditunjang kondisi jalan yang ‘jeblog’ di musim hujan, berada jauh dipinggiran Bogor, ditinjau dari Tangerangpun berada di ujung Tangerang saat itu, bertetangga dengan perkebunan karet milik negara di Serpong.
Sekarang? Gunung Sindur tetap “jauh” dari Bogor, seperti kurang diperhatikan atau rumitnya birokrasi yang bikin kesal sebagian penduduknya yang ingin lepas dari Bogor dan bergabung dengan Kota Tangerang Selatan atau Kabupaten Tangerang. Hehehe apa bisa ya sebuah kecamatan “memerdekakan diri” dan bergabung dengan Kota/Kabupaten lain. Ibu Bupati Bogor harap diperhatikan Gunung Sindur, yang sekarang jaraknya hanya sepelemparan batu dari Bumi Serpong Damai (BSD), kota Tangerang Selatan.
Seandainya situasi dan kondisi Kecamatan Gunung Sindur masih sama dengan 45 tahun lalu, berada di pinggiran Kabupaten Bogor, juga di pinggiran Kabupaten Tangerang, bertetangga dengan hutan karet, maka keberadaan penjara atau Lapas Gunung Sindur cukup ideal, terpencil dari keramaian kota, jalan penghubung ke kota terdekat kondisinya saat itu buruk sekali, sekalipun hanya berjarak 30 kilometer dari kota Bogor dan paling hanya 15 kilometer dari kota Tangerang.
Sekarang? Sudah saya bilang hanya sepelemparan batu dari BSD, kota mandiri modern yang dibangun developer beberapa tahun silam, dilengkapi dengan mall, restoran, fasilitas olahraga kelas elit, rumah sakit kelas internasional, perguruan tinggi berkualitas, tempat ngopi kelas mahal dan kelengkapan kota modern lainnya.
Demikian yang saya ketahui sedikit sejarah gunung Sindur. (red)