1 Ramadhan 2024 Versi NU & 1 Ramadhan 2024 Versi Muhammadiyah

Agama, Berita, Nasional466337 Dilihat

1 Ramadhan 2024 Versi NU

Sejalan dengan pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU) juga belum secara resmi mengumumkan jadwal awal Ramadhan 1445 H. NU berencana untuk melakukan pengamatan hilal pada tanggal 29 Syaban 1445 H atau pada tanggal 10 Maret 2024 mendatang.

Meskipun demikian, Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), KH Sirril Wafa, menyampaikan bahwa hilal masih belum terlihat pada Minggu sore. Dalam keterangannya, Kiai Sirril menjelaskan bahwa berdasarkan pengalaman atau tajribah, posisi hilal tidak mungkin dapat dirukyat pada Ahad sore, 10 Maret 2024.

Lembaga Falakiyah PBNU memberikan informasi bahwa penerapan hilal 29 Syaban 1445 H dijadwalkan pada Ahad Legi, 10 Maret 2024. Berdasarkan perhitungan falak LF PBNU, tinggi hilal mencapai 0 derajat 11 menit 25 detik. Ijtima atau konjungsi terjadi pada Ahad Legi, 10 Maret 2024, pukul 16:00:50 WIB di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Posisi matahari terbenam berada pada 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat, dan letak hilal berada pada 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat. Hilal terletak pada 1 derajat 11 menit 27 detik selatan matahari dengan miring ke arah selatan dan elongasi sebesar 2 derajat 30 menit 25 detik.

Dengan perhitungan tersebut, Kiai Sirril menyimpulkan bahwa 1 Ramadhan 2024 diprediksi jatuh pada tanggal 12 Maret 2024, yang sejalan dengan perkiraan pemerintah.

1 Ramadhan 2024 Versi Muhammadiyah

Berbeda dengan pemerintah dan NU, Muhammadiyah telah mengumumkan penetapan awal bulan Ramadhan 1445 H lebih awal. Dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024, Muhammadiyah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 2024 jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.

Penetapan ini didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal dengan beberapa poin penting berikut:

Baca Juga  Wisatawan Jepang Diduga Dipalak di Bogor, Polisi Didesak Lakukan Investigasi Mendalam

1. Pada hari Ahad Legi, 29 Syaban 1445 H, yang bersamaan dengan 10 Maret 2024 M, terjadi ijtimak jelang Ramadhan 1445 H pada pukul 16:07:42 WIB.
2. Tinggi bulan saat matahari terbenam di Jogja (-07° 48′ LS dan λ = 110° 21′ BT) adalah +00° 56′ 28″ (hilal sudah wujud).
3. Pada saat matahari terbenam pada Ahad, 10 Maret 2024 M, bulan berada di atas ufuk di sebagian besar wilayah Indonesia (hilal sudah wujud), kecuali di wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
4. Di Wilayah Indonesia, 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 M.

Mengapa Terdapat 3 Versi dalam Penetapan 1 Ramadhan 2024?

Perbedaan dalam penetapan awal Ramadan tahun 2024 oleh pemerintah, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU) terjadi karena adanya variasi dalam metode perhitungan hilal, lokasi pengamatan hilal, keputusan organisasi, dan perbedaan interpretasi serta pendekatan.

Pemerintah, melalui Kementerian Agama, menggunakan metode hisab dan rukyat dengan fokus pada sidang isbat yang mencakup data konkret dan hasil rukyatul hilal di berbagai lokasi di Indonesia.

Sementara Muhammadiyah berpegang pada hasil hisab hakiki wujudul hilal dengan mencakup pengamatan hilal di Jogja dan wilayah Indonesia. NU juga mengandalkan metode hisab dan rukyat dengan penekanan pada pengalaman atau tajribah.

Imbauan Menyikapi Potensi Perbedaan Awal Puasa 1 Ramadhan 2024

Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2024 yang dikeluarkan oleh Menteri Agama menjadi respons pemerintah terhadap potensi perbedaan penetapan awal Ramadhan 2024 di kalangan umat Islam di Indonesia. SE ini secara khusus mengimbau umat Islam untuk tetap menjaga toleransi dan ukhuwah islamiyah dalam menghadapi perbedaan penetapan 1 Ramadhan 1445 H atau 2024 M.

Baca Juga  Warga Gerah!! Tolak Pembangunan Pabrik Tisu, Warga Griya Cendekia Madani Gunung Sindur Geruduk Kantor Bupati Bogor

Kesadaran akan adanya perbedaan tersebut menjadi dasar bagi pemerintah untuk merumuskan panduan penyelenggaraan Ramadhan dan Idul Fitri. Pentingnya menjaga sikap saling menghormati dalam pelaksanaan ibadah, terutama di bulan suci Ramadhan, menjadi poin utama dalam SE tersebut.

Beberapa poin penting dari SE Menag No 1 Tahun 2024 mencakup imbauan kepada umat Islam untuk menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi menghadapi potensi perbedaan penetapan awal Ramadhan. Hal ini sejalan dengan semangat SE untuk merawat sikap saling menghormati dalam perbedaan pelaksanaan ibadah di tengah variasi penetapan awal bulan suci tersebut.

Imbauan untuk menjalankan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri sesuai syariat Islam serta memperkuat syiar Ramadhan juga menjadi bagian integral dari upaya menjaga persatuan dan toleransi di tengah perbedaan yang mungkin timbul. Berikut ini adalah poin penting dalam SE Kemenag No 1 Tahun 2024:

1. Umat Islam diimbau untuk menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi menghadapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadhan 1445 H/2024 M.

2. Pelaksanaan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri hendaknya sesuai syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.

3. Umat Islam dianjurkan untuk memperkuat syiar Ramadhan dengan mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushola.

4. Kegiatan di masjid, mushola, dan tempat lainnya diharapkan dapat meningkatkan syiar Ramadhan, menyampaikan pesan taqwa, serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa.

5. Pelaksanaan Takbiran Idul Fitri dan takbir keliling harus mengikuti ketentuan pemerintah setempat, menjaga ketertiban, nilai toleransi, dan ukhuwah islamiyah.

6. Sholat Idul Fitri dapat dilakukan di masjid, mushola, dan lapangan.

7. Materi ceramah Ramadhan dan Khutbah Idul Fitri sebaiknya menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah, nilai toleransi, persatuan, dan kesatuan bangsa sesuai Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.

Baca Juga  Negeri Di Atas Awan Lebak Sajian Lanskap Spektakuler Desember 2023

8. Umat Islam diimbau untuk lebih mengoptimalkan zakat, infak, wakaf, dan sedekah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat.

Demikian penjelasan lengkap mengenai tanggal 1 Ramadhan 2024 versi pemerintah, Muhammadiyah, dan NU. Semoga bermanfaat!

Komentar