Infobogor.online, Wacana pembongkaran gerbang wisata Gunung Salak Endah (GSE) via Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, dibatalkan.
Pembatalan pembongkaran gerbang wisata Gunung Salak Endah ini setelah adanya musyawarah dengan pihak-pihak terkait.
Disepakati gerbang wisata Gunung Salak Endah tersebut tetap dibuka namun dengan kebijakan harga tiket yang lebih murah.
Sebelumnya, polemik di kawasan wisata GSE kembali memanas setelah pengurus proyek pertanian Veteran Lokapurna melayangkan kritik terhadap kebijakan penyesuaian tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) oleh Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Bahkan, salah seorang tokoh veteran Lokapurna, Daden Amir Hamzah meminta agar gerbang utama GSE via Gunung Sari dibongkar.
“Itu adalah ekspresi daripada kekesalan saya terhadap penarikan tiket masuk PNBP yang tinggi dan mahal, itu dirasakan oleh para pengunjung,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu (27/4).
Selama ini, kata Daden, pihaknya bersama pengurus proyek pertanian Veteran Lokapurna bekerja sama TNGHS untuk mengelola pintu masuk GSE via Gunung Sari.
Setelah adanya kebijakan kenaikan tarif masuk, tingkat kunjungan pun menurun drastis sehingga berdampak pada roda perekonomian di kawasan tersebut.
“Apalagi waktu bulan puasa kemaren itu sepi, setelah lebaran juga tidak maksimal, karena sudah viral kenaikan tiket via Gunung Bunder yang berdampak juga ke gerbang Gunung Sari,” jelasnya.
Baca Juga: Royal Tulip Gunung Geulus Resort dan Golf, Hadirkan Beragam Promo Spesial dan Nikmati Kelezatan Korean BBQ
Alhasil, lanjut Daden, kondisi itu berimbas pada para pelaku pariwisata di GSE hingga warung-warung dan UMKM warga lokal.
Untuk itu, dia meminta kepada instansi terkait dalam hal ini Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan pemerintahan di bawahnya untuk menurunkan kembali harga tiket masuk ke kawasan taman nasional terutama di TNGHS.
“Harapan saya ke depan, supaya masalah PBNB ini betul-betul diturunkan, kalau tidak bisa dihapuskan. Kemudian saya minta TNGHS atau Kemenhut, supaya ini menjadi hak milik warga masyarakat yang menduduki, anak cucu saya, dan jadi desa tersendiri,” tukas Daden.
Dari hasil musyawarah pada Jumat (25/4) lalu, disepakati bahwa sementara pengelola pintu masuk GSE via Gunung Sari menerapkan tiket seharga Rp 15 ribu.
Hal itu berlaku hingga adanya kesepakatan selanjutnya yang akan ditindaklanjuti oleh Balai TNGHS.
Sementara saat dikonfirmasi, Kepala Resort Balai TNGHS, Sukiman belum memberikan keterangan terkait permasalahan tersebut.(cok)
Komentar