SUARABOGOR.my.id-Ada beda angka korban jiwa gempa Cianjur yang disampaikan pihak-pihak berwenang sejak tadi malam hingga hari ini. Ini penjelasannya.
Sejak tadi malam, data korban jiwa yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berbeda dengan data yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi.
Berikut ini rincian dan penjelasannya.
BNPB
Pada Senin (21/11) pukul 19.34 WIB tadi malam, BNPB menyatakan jumlah korban tewas gempa Cianjur mencapai 62 orang.
Ridwan Kamil
Pada Senin (21/11) sekitar pukul 21.00 WIB, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan informasi, jumlah korban tewas gempa Cianjur mencapai 162 orang.
“Mohon maaf saya sampaikan berita buruk, korban meninggal kejadian 162 orang dan 326 luka berat yang didominasi patah tulang hingga luka akibat benturan,” kata Ridwan Kamil saat jumpa pers di Pendopo Cianjur, tadi malam.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Rifat Alhamidi/detikJabar)
BNPB Menegaskan Korban Jiwa 62 Orang
Pada Senin (21/11) pukul 23.56 WIB, BNPB mengoreksi data yang disampaikan Ridwan Kamil tersebut. Menurut BNPB data tersebut adalah hasil salah catat. Pada saat itu, jumlah korban yang dicatat BNPB masih belum bertambah.
“Angka BNPB 62 jiwa meninggal dunia,” kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, kepada detikcom, empat menit jelang pergantian hari tadi.
Baca juga:
Ridwan Kamil: Korban Tewas Gempa Cianjur 162 Orang!
Dia menyatakan ada kesalahan pencatatan petugas di lapangan sehingga muncul angka 162 korban meninggal dunia di catatan BPBD Jawa Barat. Ini dipastikan Muhari setelah dia menggali informasi dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Jawa Barat.
Awalnya, petugas BPBD Provinsi menerima laporan lisan dari perangkat desa ke BPBD Cianjur. Laporan lisan itu menyebutkan terdapat kurang lebih 100 unit rumah hancur dan kurang lebih 100 orang meninggal dunia.
Angka ‘kurang lebih 100 jiwa meninggal dunia’ dinyatakan tidak diasesmen lebih lanjut. Maka muncullah angka 162 orang tewas akibat gempa Cianjur.
Basarnas: Korban tewas 162 orang
Badan Search and Rescue (SAR) Nasional atau Basarnas menyatakan angka yang sama dengan yang disampaikan Ridwan Kamil, yakni 162 orang meninggal dunia akibat gempa Cianjur. Data ini dihimpun Basarnas sampai pukul 20.00 WIB tadi malam, disampaikan Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Menko PMK: Korban tewas 162 Orang, data belum pasti
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, menyatakan data korban tewas gempa cianjur berjumlah 162 orang. Ini disampaikannya pada pagi tadi. Meski demikian, data itu belum pasti.
“Angkanya masih belum bisa dipastikan, untuk angka sementara sekitar 162 orang meninggal dunia,” kata Muhadjir dalam jumpa pers di Cianjur seperti rekaman yang dibagikan kepada wartawan, Selasa (22/11/2022).
Menko PMK Muhadjir EffendyMenko PMK Muhadjir Effendy (Siti Fatimah/suarabogor)
BNPB menyatakan perbedaan data adalah hal yang lumrah terjadi dalam penghitungan korban bencana alam, seperti gempa Cianjur ini. Rencananya, BNPB bakal menggelar jumpa pers sore nanti untuk mengunci data berjalan.
“Dalam 1×24 jam pertama sebelum posko darurat terbentuk di lokasi terdampak, maka perbedaan data dan siapa yang berbicara itu biasa terjadi,” kata Plt Kapusdatinkom BNPB, Abdul Muhari.
Update BNPB pukul 09.55 WIB: 102 korban tewas
Pukul 09.55 WIB, BNPB menyatakan data korban tewas gempa bumi sudah bertambah. Terhitung sudah ada 102 korban tewas akibat gempa M 5,6 itu. Ada pula 31 orang hilang. Korban luka-luka sebanyak 377 orang.
Komentar