suarabogor.my.id – Para mahasiswa ramai-ramai mengadakan aksi demo yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Aksi demo tersebut dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai kampus untuk menyikapi sikap Jokowi dalam Pilpres 2024.
Tak hanya itu, mahasiswa juga berniat akan mengadakan demo kembali jelang waktu pencoblosan Pemilu pada Rabu (14/2/2024).
Berikut deretan aksi demo mahasiswa yang ditujukan pekada Jokowi jelang Pemilu 2024:
Mahasiswa Bekasi-Karawang tuntut netralitas
Para mahasiswa di wilayah Bekasi-Karawang, Jawa Barat yang tergabung dalam aliansi Bakar (Bekasi-Karawang) menggelar demonstrasi pada Selasa (6/2/2024).
Demo berlangsung dengan penyampaian orasi di Jalan Cut Mutia, Bekasi Timur, Kota Bekasi pada pukul 16.00-18.00 WIB.
Para mahasiswa menyinggung pelanggaran etik mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari dalam Pilpres 2024.
Pelanggaran itu dinilai menghilangkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga pemerintah.
“Lembaga-lembaga sudah kena kode etik, dari MK, KPU. Lalu, hari ini siapa yang akan kita percaya? Siapa?” seru perwakilan dari Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) Syahran, , Selasa (6/2/2024).
Syahran juga menyoroti penyaluran bantuan sosial (bansos) yang dianggap memfasilitasi salah satu pasangan calon (paslon) dalam Pilpres 2024.
Mereka pun menyayangkan sikap Jokowi yang dianggap tidak netral. Padahal, sebagai presiden, mantan Wali Kota Solo itu seharusnya bersikap adil dan menyayangi rakyat, bukan mengutamakan kepentingan keluarga, serta menggunakan kekuasaan untuk membantu anaknya meraih kekuasaan.
“Aksi ini melihat situasi nasional yang sangat genting bahwa hari ini Indonesia kritis kenegaraan. Aksi ini mengkritik Presiden (Jokowi) yang melanggar sumpah jabatan presiden sebagai pejabat publik,” tegas Syahran.
Mahasiswa Jakarta serukan pemakzulan
Mahasiswa long march dari Tugu Reformasi Universitas Trisakti hingga kawasan Harmoni, Rabu (7/2/2024).
Sementara itu, mahasiswa berbagai kampus di Jakarta mengadakan aksi long march dari Tugu Reformasi Universitas Trisakti ke wilayah Harmoni, Rabu (7/2/2024) sore.
“Kami melakukan aksi atau demonstrasi dengan tagline yang kami bangun yaitu ‘Tolak Pemilu curang dan juga makzulkan Jokowi’,” ujar Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Lamdahur Pamungkas dilansir dari Kompas. com (7/2/2024).
Lamdahur mengungkapkan, banyak mahasiswa, aktivis, dan pemuda yang menilai Jokowi melakukan perbuatan tercela, karena memberikan dukungan kepada salah satu paslon jelang Pilpres 2024.
Tindakan Jokowi yang tidak netral ini merugikan masyarakat dan mencoreng konstitusi. Karenanya, mereka ingin menegur dan menyarankan proses pemakzulan Jokowi agar bisa dipertimbangkan.
“Reformasi itu diraih secara berdarah-darah, secara proses panjang, namun dilukai oleh kepemimpinan Pak Jokowi,” tegasnya.
Dia menjelaskan, aksi ini juga dilakukan untuk memboikot partai politik yang tidak mendukung pemakzulan Jokowi, mendesak menteri mundur dari kabinet, dan menyerukan gelombang protes di seluruh Indonesia agar Jokowi dimakzulkan.
Para demonstran juga menyerukan sepuluh isu lain, yaitu pemilu curang, korupsi, kolusi, dan nepotisme, konflik agraria, monopoli sumber daya alam, kerusakan lingkungan, pendidikan dan kesehatan mahal, kebebasan sipil, keadilan ekonomi dan gender, kekerasan aparat, serta produk hukum bermasalah.
BEM SI soroti tujuan bansos Jokowi
Sejumlah mahasiswa mengunjuk rasa di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2024).
Aksi lain juga berlangsung di Jakarta. Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengadakan konferensi pers di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis (8/2/2024).
Dalam aksinya, mereka menyoroti tujuan dari pemberian bansos besar-besaran jelang Pemilu 2024. Mereka bahkan menganggap Jokowi melakukan “politik gentong babi”.
“Politik gentong babi adalah massa yang punya otoritas dan sumber daya banyak. Atau, dalam hal ini rezim yang sedang berkuasa itu sedang menghibahkan anggaran sumber dayanya,” ujar Koordinator Wilayah Jawa Tengah dan DIY BEM SI, Bagus Hadikusuma diberitakan suarabogor.my.id (8/2/2024).
Menurutnya, Jokowi melakukan “politik gentong babi” sebagai bentuk personifikasi agar bansos dianggap sebagai pemberian darinya atau bantuan yang lahir dari empati dan simpatinya terhadap masyarakat Indonesia.
Bagus menganggap, pembagian bansos Jokowi sebagai pembodohan. Dia juga mempertanyakan alasan sebenarnya di balik pembagian bansos ke warga.
“Untuk menjaga loyalitas konstituen? Untuk melihat bahwa Jokowi seperti ratu adil yang hadir di masyarakat miskin kota, masyarakat miskin desa, nelayan, petani, dan sebagainya?” imbuh dia.
Tak hanya tiga demo dari kelompok mahasiswa tersebut, aksi serupa diperkirakan masih akan berlangsung mendekati hari pemungutan suara Pemilu pada 14 Februari 2024.